Bersyukur

Oleh   : Yulian Asiddiqi Kahfi
No      : 25
Kelas  : Beacukai B


                Bukan manusia bila tidak bersyukur atas apa yang Alloh berikan kepada kita. Nafas, air, makanan, harta, dan banyak lagi nikmat yang Alloh berikan kepada kita, namun jika mengingkari apa yang Alloh berikan, maka bukan tidak mungkin azab-Nya turun kepadanya. Tapi itu tidak akan terjadi hanyadengan syarat yang sangat ringan yaitu bersyukur kepada-Nya, hanya itu saja yang perlu kita lakukan selain mengerjakan apa yang diperintahkan kepada kita.
                Alloh Maha Pemurah, tapi banyak orang yang tidak menyadari apa yang ia nikmati selama ini adalah nikmat dari Alloh, ia malah mengingkarinya seolah-olah semua yang ia dapat adalah semata-mata hasil dari usahanya sendiri dan sombong akan itu. Orang yang tiba-tiba miskin atau miskin mendadak setelah dikenal banyak orang sebagai jutawan, atau orang yang memiliki kekayaan dan habis karena musibah kebakaran misalnya, ada dua kemungkinan yang mungkin terjadi, mungkin Alloh sedang menguji orang tersebut atau orang tersebut mendapat balasan dari Alloh atas perbuatannya.
                Semua orang tau, semua orang paham akan apa itu syukur. Tapi melakukannya setulus hati bukan perkara mudah. Yang dikenal sebagai orang alim saja belum tentu bisa, maka syukur adalah hal sepele yang sulit dilakukan, perkara mudah tapi tidak banyak orang yang bisa melakukannya.
                Tiada kata paling indah selain kata-kata syukur. Itu memang benar adanya, dengan bersyukur maka hati akan legowo dan terbebas dari kekikiran dan terbebas dari kesombongan. Di dunia ini tiada yang lepas dari nikmat Alloh yang melimpah. Jika dihitung nikmatnya niscaya kita tak akan bisa menghitungnya walau kita jago matematika sekalipun. Jauh dari rasa syukur sama artinya meremehkan kebesaran Alloh dan mengingkari nikmat yang telah diberikan kepadanya. Betapa sombongnya manusia yang beranggapan jika semua telah terpenuhi dalam artian ia sangatlah kaya raya dan ia boleh seenaknya tak bersyukur. Niscaya azab Alloh lah yang menantinya.
                Orang yang senantiasa bersyukur tak tercermin oleh penampilannya yang selalu berkopyah, tapi kualitas hatinya yang akan selalu menuntunnya untuk bersyukur. Mungkin sepele, tapi itulah yang menghindarkannya dari rasa tamak dan dengan rasa syukurnya maka Alloh menjaganya dari banyak sifat buruk yang dapat menyesatkannya.
                Tidak ada alasan untuk tidak bersyukur, tapi ada banyak alasan bagi orang yang ingkar untuk bersyukur, jika dipikir maka bersyukur adalah utukdiri kita sendiri dan kebutuhan kita sendiri, Alloh tak butuh kita tapi kita yang butuh Alloh. Dan jika seseorang mengingkari akan nikmat-Nya maka Alloh tidak merasa dirugikan atau bahkan tidak berpengaruh karena kita harus mengingat siapa yang menciptakan kita, siapa yang mengatur semuanya, siapa yang memberi ini semua. Jadi syukur adalah bentuk pengakuan akan nikmat yang kita rasakan bukan semata-mata hasil usaha sendiri, melainkan adalah pemberian Alloh yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

                
Kamis, 12 Februari 2015
Posted by Kawan Lama

9 Hotel yang Indah seperti lukisan



Banyak hotel mewah tersebar di seluruh dunia. Beberapa di antaranya bahkan dibangun karena terispirasi dari karya sastra. Para pengunjung tentunya akan merasakan sensasi yang berbeda bila menginap di hotel-hotel itu.
Mengutip Flaworwire, berikut tujuh hotel mewah yang terispirasi dari karya sastra seperti dilansir situs Mizan
 
1. Hotel de Glace, Canada
http://www.mizan.com/datafitur/news_img/1/201302/ice%20hotel.jpg
Hotel ini terkenal karena menyediakan kamar yang terbuat dari es. Sang pemilik terinspirasi oleh karya Jules Verne, Journey to the Center of the Earth, hingga membuat hotel yang bertemakan “Journey to the Center of Winter” ini. Di hotel ini, pengunjung akan bisa merasakan sensasi tidur di atas balok es yang telah dirancang sebagai tempat istirahat.
 
2. The Sylvia Beach Hotel, Oregon, Amerika Serikat
http://www.mizan.com/datafitur/news_img/1/201302/beach%20hotel.jpg
Nama hotel ini berasal dari seorang wanita kelahiran Amerika Serikat yang membuat sebuah toko buku klasik bernama Shakespeare and Company, yang paling terkenal di Perancis. Kamar di hotel ini terbagi atas beberapa klasifikasi: Classics, Best Seller, dan Novel (tipe Classics adalah yang termahal), dan memiliki tema sesuai dengan masing-masing penulis, mulai dari Jane Austen, Mark Twain, Dr. Seuss hingga J.K. Rowling. Di hotel ini, tamu yang menginap tidak akan menemukan televisi, radio, telepon, apalagi jaringan internet, karena membaca adalah kegiatan yang digalakkan di hotel ini.
 
3. Inn BoonsBoro, Maryland, Amerika Serikat
http://mw2.google.com/mw-panoramio/photos/medium/50589675.jpg
Hotel ini dibuka oleh penulis wanita ternama Amerika Serikat, Nora Roberts, di tahun 2009. Ruangan di kamar ini tidak diberi nomor, tapi diberi nama berdasarkan pasangan-pasangan terkenal di dunia kesusasteraan, seperti Jane dan Rochester dari novel “Jane Eyre”. Tetapi, pengunjung tak akan menemukan kamar bernama Romeo dan Juliet, karena Nora Roberts hanya menggunakan pasangan yang memiliki akhir cerita yang bahagia.
 
4. The Hobbit Motel, Woodlyn Park, Waitomo, Selandia Baru
http://www.mizan.com/datafitur/news_img/1/201302/hobbit%20motel.jpg
Inilah hotel hobbit pertama yang pernah ada. Para tamu yang menginap di hotel ini akan merasakan tidur di liang hobbit seperti Bilbo dan Frodo Baggins, dua karakter ternama dari karya J.R.R. Tolkien, The Hobbit dan trilogi The Lord of the Rings.
 
5. Radisson Sonya Hotel, St. Petersburg, Rusia
http://www.radisson.ru/images/en/sonyahotel-stpetersburg/1295404659418.jpg
Dekorasi hotel mewah ini terinspirasi dari karya Fyodor Dostoyevsky yang terkenal, Crime anda Punishment. Di lobi utama, pengunjung akan menemukan lukisan Sistine Madonna karya Rafael, yang menjadi obsesi tersendiri bagi Dostoyevsky, dan kerap muncul di novelnya.
 
6. Le Pavillon des Lettres, Paris, Prancis
http://www.mizan.com/datafitur/news_img/1/201302/paris%20letter%20hotel.jpg
Ada 26 ruangan di hotel ini, yang mewakili huruf yang ada dalam alfabet. Setiap alfabet akan mewakili satu pengarang yang namanya diawali dengan huruf itu (seperti Andersen, Hans Christian untuk huruf A hingga Zola, Emile untuk huruf Z). Setiap kamar juga dihiasi dengan kaligrafi kutipan yang berasal dari pengarang yang bersangkutan, hingga pengunjung akan merasa lebih dekat dengan pengarang pujaannya.
 
7. Maison Moschino, Milan, Italia
http://www.mizan.com/datafitur/news_img/1/201302/slice%20italy%20hotel.jpg
Hotel ini memiliki konsep negeri dongeng, seperti Alice di Negeri Ajaib ataupun Gadis Bertudung Merah. Sangat cocok bagi wisatawan yang ingin merasakan tidur di dunia dongeng dan fantasi.

8. Hemingway Hotels and Resorts
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsiLQszBf3oqFrAwS1e3VJWvUHtYRrYXCRiyslWPybEX4uStTpUX-TCwJH9aHxqtUw4UWP9W9zMxntLdmZYlRPaLETUoFt7133N9k81nEcLFz6_EyUJEP8i7r5nJ97un2d16hA7yM9Ou0/s1600/hemingway-hotel.jpg
Hotel ini memang belum dibuka. Namun Hemingway Ltd., perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Ernest Hemingway, sastrawan peraih nobel sastra dari Amerika Serikat, mengumumkan bahwa mereka akan membangun hotel dan resort berdasarkan kehidupan dan gaya hidup penulis legendaris itu. Seperti apakah hotel yang terinspirasi dari kehidupan penulis cerita “Lelaki Tua dan Laut” itu? Kita nantikan saja bersama.

9. The Library Hotel, New York, Amerika Serikat
http://cls.cdn-hotels.com/hotels/1000000/540000/533500/533436/533436_414_b.jpg
Hotel ini memang bukan terinspirasi dari karya sastra, tapi hotel ini masih layak dimasukkan ke dalam daftar, karena perpustakaan adalah tempat segala macam buku berada. Bagi Anda yang mendambakan bisa tidur di dalam perpustakaan, tempat ini sangat cocok bagi Anda, karena setiap lantai memiliki tema yang berbeda-beda, mulai dari Bahasa, Sastra, Sejarah, Filosofi, dsb. Setiap kamar di ruangan itu memiliki tema yang sesuai dengan tema ruangannya, yang semuanya diatur berdasarkan penomoran Desimal Dewey.
 
 
Rabu, 27 Maret 2013
Posted by Kawan Lama

Indonesia dan Atlantis part 2


Kontroversi terbesar sepanjang sejarah peradaban manusia, tampaknya kini mulai terungkap. Benua Atlantis seperti disebutkan Plato, Filosof Yunani, dalam bukunya Timaeus dan Critias sekitar 2500 tahun silam, dari sudut pandang geologi dan spekulasi ilmiah dewasa ini, sangat mungkin adalah Sunda Land, yang sekarang kita kenal dengan Indonesia Barat (Jawa, Sumatera dan Kalimantan) hingga semenanjung Malaysia dan Thailand. Benua Atlantis disebut sebagai awal peradaban manusia. Penduduknya memiliki kebudayaan tinggi dan bangsa superior. Namun benua itu telah tenggelam selama ribuan tahun karena berbagai bencana alam.
 gambar Sunda Land Adalah Benua Atlantis Yang Hilang - http://munsypedia.blogspot.com/
Yang menarik, hingga kini tidak diketahui dengan pasti dimana sebenarnya letak benua Atlantis itu? Dari sudut pandang geologis, ternyata sangat mungkin letak Atlantis justru di tataran Sunda….! Oki Oktariadi, peserta program Doktor Pengembangan Kewilayahan di Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Jawa Barat, belum lama ini mengungkapkan hasil studi yang menarik mengenai kontroversi misteri benua yang hilang itu. Plato (topsecretwriters.com) ”Peradaban Atlantis yang hilang” hingga kini barangkali hanyalah sebuah mitos mengingat belum ditemukannya bukti-bukti yang kuat tentang keberadaannya. Mitos itu pertama kali dicetuskan oleh seorang ahli filsafat terkenal dari Yunani, Plato (427 – 347 SM), dalam bukunya ”Critias dan Timaeus”. Disebutkan oleh Plato bahwa terdapat awal peradaban yang disebut Benua Atlantis; para penduduknya dianggap sebagai dewa, makhluk luar angkasa, atau bangsa superior; benua itu kemudian hilang, tenggelam secara perlahan-lahan karena serangkaian bencana, termasuk gempa bumi. Namun dari sudut pandang geologi masa kini, Atlantis itu sangat mungkin adalah Sunda Land. Selama lebih dari 2000 tahun, Atlantis yang hilang telah menjadi dongeng. Tetapi sejak abad pertengahan (mid century), kisah Atlantis menjadi populer di dunia Barat. Banyak ilmuwan Barat secara diam-diam meyakini kemungkinan keberadaannya.
[ Blog Misteri Beda Dunia ]
Para peneliti masa kini menunjuk Sundaland (Indonesia bagian barat hingga ke semenanjung Malaysia dan Thailand) sebagai Benua Atlantis yang hilang dan merupakan awal peradaban manusia. Fenomen Atlantis dan awal peradaban selalu merupakan impian para peneliti di dunia untuk membuktikan dan menjadikannya penemuan ilmiah sepanjang masa. 
[ Blog Misteri Beda Dunia ]
Wilayah Sundaland (Indonesia bagian Barat dalam buku Santos (2005) Menurut Plato, Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus dan mencairnya Lapisan Es yang pada masa itu sebagian besar benua masih diliputi oleh Lapisan-lapisan Es. Maka sebagian benua tersebut tenggelam.
[ Blog Misteri Beda Dunia ]
Santos berpendapat bahwa meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan tergambarkan pada wilayah Indonesia (dulu). Letusan gunung api yang dimaksud di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan, letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba, dan letusan gunung Semeru/Mahameru di Jawa Timur. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah letusan Gunung Tambora di Sumbawa yang memecah bagian-bagian pulau di Nusa Tenggara dan Gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa membentuk Selat Sunda (Catatan : tulisan Santos ini perlu diklarifikasi dan untuk sementara dikutip di sini sebagai apa yang diketahui Santos).
atlantis rings - http://munsypedia.blogspot.com/
Berbeda dengan Plato, Santos tidak setuju mengenai lokasi Atlantis yang dianggap terletak di lautan Atlantik. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa letusan berbagai gunung berapi menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya sehingga mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events. Catatan : pernyataan Santos ini disajikan seperti apa adanya dan tidak merupakan pendapat penulis.
 [ Blog Misteri Beda Dunia ]
Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia, diantaranya ialah: Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
[ Blog Misteri Beda Dunia ]
Dalam usaha mengemukakan pendapat, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian oleh para ahli Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.” Atlantis memang misterius, dan karenanya menjadi salah satu tujuan utama arkeologi di dunia. Jika Atlantis ditemukan, maka penemuan tersebut bisa jadi akan menjadi salah satu penemuan terbesar sepanjang masa.

Sumber : http://munsypedia.blogspot.com/2013/01/bukti-sunda-land-adalah-benua-atlantis-yang-hilang.html
Senin, 18 Maret 2013
Posted by Kawan Lama

Indonesia dan Atlantis Part 1


 gambar Sunda Land Adalah Benua Atlantis Yang Hilang - http://munsypedia.blogspot.com/“Atlantis The Lost Continents Finally Found”. Dimana ditemukannya ? Secara tegas dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 11.600 tahun yang lalu itu adalah di Indonesia (?!). Selama ini, benua yang diceritakan Plato 2.500 tahun yang lalu itu adalah benua yang dihuni oleh bangsa Atlantis yang memiliki peradaban yang sangat tinggi dengan alamnya yang sangat kaya, yang kemudian hilang tenggelam ke dasar laut oleh bencana banjir dan gempa bumi sebagai hukuman dari yang Kuasa. Kisah Atlantis ini dibahas dari masa ke masa, dan upaya penelusuran terus pula dilakukan guna menemukan sisa-sisa peradaban tinggi yang telah dicapai oleh bangsa Atlantis itu. Pencarian dilakukan di Samudera Atlantik, Laut Tengah, Karibia, sampai ke kutub Utara. Pencarian ini sama sekali tidak ada hasilnya, sehingga sebagian orang beranggapan bahwa yang diceritakan Plato itu hanyalah negeri dongeng semata. Profesor Santos yang ahli Fisika Nuklir ini menyatakan bahwa Atlantis tidak pernah ditemukan karena dicari di tempat yang salah. Lokasi yang benar secara menyakinkan adalah Indonesia, katanya.. Prof. Santos mengatakan bahwa dia sudah meneliti kemungkinan lokasi Atlantis selama 29 tahun terakhir ini. Ilmu yang digunakan Santos dalam menelusur lokasi Atlantis ini adalah ilmu Geologi, Astronomi, Paleontologi, Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan Comparative Mythology. Buku Santos sewaktu ditanyakan ke ‘Amazon.com’ seminggu yang lalu ternyata habis tidak bersisa. Bukunya ini terlink ke 400 buah sites di Internet, dan websitenya sendiri menurut Santos selama ini telah dikunjungi sebanyak 2.500.000 visitors. Ini adalah iklan gratis untuk mengenalkan Indonesia secara efektif ke dunia luar, yang tidak memerlukan dana 1 sen pun dari Pemerintah RI. Plato pernah menulis tentang Atlantis pada masa dimana Yunani masih menjadi pusat kebudayaan Dunia Barat (Western World). Sampai saat ini belum dapat dideteksi apakah sang ahli falsafah ini hanya menceritakan sebuah mitos, moral fable, science fiction, ataukah sebenarnya dia menceritakan sebuah kisah sejarah. Ataukah pula dia menjelaskan sebuah fakta secara jujur bahwa Atlantis adalah sebuah realitas absolut ? Plato bercerita bahwa Atlantis adalah sebuah negara makmur dengan emas, batuan mulia, dan ‘mother of all civilazation’ dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga. Warga Atlantis yang semula merupakan orang-orang terhormat dan kaya, kemudian berubah menjadi ambisius. Yang kuasa kemudian menghukum mereka dengan mendatangkan banjir, letusan gunung berapi, dan gempa bumi yang sedemikian dahsyatnya sehingga menenggelamkan seluruh benua itu. Kisah-kisah sejenis atau mirip kisah Atlantis ini yang berakhir dengan bencana banjir dan gempa bumi, ternyata juga ditemui dalam kisah-kisah sakral tradisional di berbagai bagian dunia, yang diceritakan dalam bahasa setempat. Menurut Santos, ukuran waktu yang diberikan Plato 11.600 tahun BP (Before Present), secara tepat bersamaan dengan berakhirnya Zaman Es Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat hebat. Bencana ini menyebabkan punahnya 70% dari species mamalia yang hidup saat itu, termasuk kemungkinan juga dua species manusia : Neandertal dan Cro-Magnon. Sebelum terjadinya bencana banjir itu, pulau Sumatera, pulau Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia. Posisi Indonesia terletak pada 3 lempeng tektonis yang saling menekan, yang menimbulkan sederetan gunung berapi mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan terus ke Utara sampai ke Filipina yang merupakan bagian dari ‘Ring of Fire’. Gunung utama yang disebutkan oleh Santos, yang memegang peranan penting dalam bencana ini adalah Gunung Krakatau dan ‘sebuah gunung lain’ (kemungkinan Gunung Toba). Gunung lain yang disebut-sebut (dalam kaitannya dengan kisah-kisah mytologi adalah Gunung Semeru, Gunung Agung, dan Gunung Rinjani. Bencana alam beruntun ini menurut Santos dimulai dengan ledakan dahsyat gunung Krakatau, yang memusnahkan seluruh gunung itu sendiri, dan membentuk sebuah kaldera besar yaitu selat Sunda yang jadinya memisahkan pulau Sumatera dan Jawa. Letusan ini menimbulkan tsunami dengan gelombang laut yang sangat tinggi, yang kemudian menutupi dataran-dataran rendah diantara Sumatera dengan Semenanjung Malaysia, diantara Jawa dan Kalimantan, dan antara Sumatera dan Kalimantan. Abu hasil letusan gunung Krakatau yang berupa ‘fly-ash’ naik tinggi ke udara dan ditiup angin ke seluruh bagian dunia yang pada masa itu sebagian besar masih ditutup es (Zaman Es Pleistocene) . Abu ini kemudian turun dan menutupi lapisan es. Akibat adanya lapisan abu, es kemudian mencair sebagai akibat panas matahari yang diserap oleh lapisan abu tersebut. Gletser di kutub Utara dan Eropah kemudian meleleh dan mengalir ke seluruh bagian bumi yang rendah, termasuk Indonesia. Banjir akibat tsunami dan lelehan es inilah yang menyebabkan air laut naik sekitar 130 meter diatas dataran rendah Indonesia. Dataran rendah di Indonesia tenggelam dibawah muka laut, dan yang tinggal adalah dataran tinggi dan puncak-puncak gunung berapi. Tekanan air yang besar ini menimbulkan tarikan dan tekanan yang hebat pada lempeng-lempeng benua, yang selanjutnya menimbulkan letusan-letusan gunung berapi selanjutnya dan gempa bumi yang dahsyat. Akibatnya adalah berakhirnya Zaman Es Pleitocene secara dramatis. Dalam bukunya Plato menyebutkan bahwa Atlantis adalah negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu. Padahal zaman pada waktu itu adalah Zaman Es, dimana temperatur bumi secara menyeluruh adalah kira-kira 15 derajat Celcius lebih dingin dari sekarang. Lokasi yang bermandi sinar matahari pada waktu itu hanyalah Indonesia yang memang terletak di katulistiwa. Plato juga menyebutkan bahwa luas benua Atlantis yang hilang itu “….lebih besar dari Lybia (Afrika Utara) dan Asia Kecil digabung jadi satu…”. Luas ini persis sama dengan luas kawasan Indonesia ditambah dengan luas Laut China Selatan. Menurut Profesor Santos, para ahli yang umumnya berasal dari Barat, berkeyakinan teguh bahwa peradaban manusia berasal dari dunia mereka. Tapi realitas menunjukkan bahwa Atlantis berada di bawah perairan Indonesia dan bukan di tempat lain. Walau dikisahkan dalam bahasa mereka masing-masing, ternyata istilah-istilah yang digunakan banyak yang merujuk ke hal atau kejadian yang sama. Santos menyimpulkan bahwa penduduk Atlantis terdiri dari beberapa suku/etnis, dimana 2 buah suku terbesar adalah Aryan dan Dravidas. Semua suku bangsa ini sebelumya berasal dari Afrika 3 juta tahun yang lalu, yang kemudian menyebar ke seluruh Eurasia dan ke Timur sampai Auatralia lebih kurang 1 juta tahun yang lalu. Di Indonesia mereka menemukan kondisi alam yang ideal untuk berkembang, yang menumbuhkan pengetahuan tentang pertanian serta peradaban secara menyeluruh. Ini terjadi pada zaman Pleistocene. Pada Zaman Es itu, Atlantis adalah surga tropis dengan padang-padang yang indah, gunung, batu-batu mulia, metal berbagai jenis, parfum, sungai, danau, saluran irigasi, pertanian yang sangat produktif, istana emas dengan dinding-dinding perak, gajah, dan bermacam hewan liar lainnya. Menurut Santos, hanya Indonesialah yang sekaya ini (!). Ketika bencana yang diceritakan diatas terjadi, dimana air laut naik setinggi kira-kira 130 meter, penduduk Atlantis yang selamat terpaksa keluar dan pindah ke India, Asia Tenggara, China, Polynesia, dan Amerika. Suku Aryan yang bermigrasi ke India mula-mula pindah dan menetap di lembah Indus. . Karena glacier Himalaya juga mencair dan menimbulkan banjir di lembah Indus, mereka bermigrasi lebih lanjut ke Mesir, Mesopotamia, Palestin, Afrika Utara, dan Asia Utara. Di tempat-tempat baru ini mereka kemudian berupaya mengembangkan kembali budaya Atlantis yang merupakan akar budaya mereka. Catatan terbaik dari tenggelamnya benua Atlantis ini dicatat di India melalui tradisi-tradisi cuci di daerah seperti Lanka, Kumari Kandan, Tripura, dan lain-lain. Mereka adalah pewaris dari budaya yang tenggelam tersebut. Suku Dravidas yang berkulit lebih gelap tetap tinggal di Indonesia. Migrasi besar-besaran ini dapat menjelaskan timbulnya secara tiba-tiba atau seketika teknologi maju seperti pertanian, pengolahan batu mulia, metalurgi, agama, dan diatas semuanya adalah bahasa dan abjad di seluruh dunia selama masa yang disebut Neolithic Revolution. Bahasa-bahasa dapat ditelusur berasal dari Sansekerta dan Dravida. Karenanya bahasa-bahasa di dunia sangat maju dipandang dari gramatika dan semantik. Contohnya adalah abjad. Semua abjad menunjukkan adanya “sidik jari” dari India yang pada masa itu merupakan bagian yang integral dari Indonesia. Dari Indonesialah lahir bibit-bibit peradaban yang kemudian berkembang menjadi budaya lembah Indus, Mesir, Mesopotamia, Hatti, Junani, Minoan, Crete, Roma, Inka, Maya, Aztek, dan lain-lain. Budaya-budaya ini mengenal mitos yang sangat mirip. Nama Atlantis diberbagai suku bangsa disebut sebagai Tala, Attala, Patala, Talatala, Thule, Tollan, Aztlan, Tluloc, dan lain-lain. Itulah ringkasan teori Profesor Santos yang ingin membuktikan bahwa benua atlantis yang hilang itu sebenarnya berada di Indonesia. Bukti-bukti yang menguatkan Indonesia sebagai Atlantis, dibandingkan dengan lokasi alternative lainnya disimpulkan Profesor Santos dalam suatu matrix yang disebutnya sebagai ‘Checklist’. Terlepas dari benar atau tidaknya teori ini, atau dapat dibuktikannya atau tidak kelak keberadaan Atlantis di bawah laut di Indonesia, teori Profesor Santos ini sampai saat ini ternyata mampu menarik perhatian orang-orang luar ke Indonesia. Teori ini juga disusun dengan argumentasi atau hujjah yang cukup jelas. Kalau ada yang beranggapan bahwa kualitas bangsa Indonesia sekarang sama sekali “tidak meyakinkan” untuk dapat dikatakan sebagai nenek moyang dari bangsa-bangsa maju yang diturunkannya itu, maka ini adalah suatu proses maju atau mundurnya peradaban yang memakan waktu lebih dari sepuluh ribu tahun. Contoh kecilnya, ya perbandingan yang sangat populer tentang orang Malaysia dan Indonesia; dimana 30 tahunan yang lalu mereka masih belajar dari kita, dan sekarang mereka relatif berada di depan kita. Allah SWT juga berfirman bahwa nasib manusia ini memang dipergilirkan. Yang mulia suatu saat akan menjadi hina, dan sebaliknya. Profesor Santos akan terus melakukan penelitian lapangan lebih lanjut guna membuktikan teorinya. Kemajuan teknologi masa kini seperti satelit yang mampu memetakan dasar lautan, kapal selam mini untuk penelitian (sebagaimana yang digunakan untuk menemukan kapal ‘Titanic’), dan beragam peralatan canggih lainnya diharapkannya akan mampu membantu mencari bukti-bukti pendukung yang kini diduga masih tersembunyi di dasar laut di Indonesia. Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan bangsa Indonesia ? Bagaimana pula pakar Indonesia dari berbagai disiplin keilmuan menanggapi teori yang sebenarnya “mengangkat” Indonesia ke posisi sangat terhormat : sebagai asal usul peradaban bangsa-bangsa seluruh dunia ini ? Coba kita renungkan penyebab Atlantis dulu dihancurkan : penduduk cerdas terhormat yang berubah menjadi ambisius serta berbagai kelakuan buruk lainnya (mungkin ‘korupsi’ salah satunya). Nah, salah-salah Indonesia sang “mantan Atlantis” ini bakal kena hukuman lagi nanti kalau tidak mau berubah seperti yang ditampakkan bangsa ini secara terang-terangan sekarang ini. Demikian kutipan dari Catatan Bang Ferdy Dailami Firdaus tentang Teori Santos secara ringkas. Bagi yang berminat untuk membaca lebih jelas, dapat langsung ke website Profesor Arysio Nunes Dos Santos – Atlantis The Lost Continent Finally Found http://www.atlan.org/ (badruttamamgaffas.blogspot.com)

.
Posted by Kawan Lama

Wallpaper military

Nih beroo aku mau share wallpaper yang berbau military








Minggu, 17 Maret 2013
Posted by Kawan Lama
Tag :
Join this site

Popular Post

Labels

- Copyright © Belajar Nih ™ -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -