Archive for Februari 2015
Bersyukur
Oleh : Yulian
Asiddiqi Kahfi
No : 25
Kelas : Beacukai
B
Bukan manusia bila tidak
bersyukur atas apa yang Alloh berikan kepada kita. Nafas, air, makanan, harta,
dan banyak lagi nikmat yang Alloh berikan kepada kita, namun jika mengingkari
apa yang Alloh berikan, maka bukan tidak mungkin azab-Nya turun kepadanya. Tapi
itu tidak akan terjadi hanyadengan syarat yang sangat ringan yaitu bersyukur
kepada-Nya, hanya itu saja yang perlu kita lakukan selain mengerjakan apa yang
diperintahkan kepada kita.
Alloh Maha Pemurah, tapi banyak
orang yang tidak menyadari apa yang ia nikmati selama ini adalah nikmat dari
Alloh, ia malah mengingkarinya seolah-olah semua yang ia dapat adalah
semata-mata hasil dari usahanya sendiri dan sombong akan itu. Orang yang
tiba-tiba miskin atau miskin mendadak setelah dikenal banyak orang sebagai
jutawan, atau orang yang memiliki kekayaan dan habis karena musibah kebakaran
misalnya, ada dua kemungkinan yang mungkin terjadi, mungkin Alloh sedang
menguji orang tersebut atau orang tersebut mendapat balasan dari Alloh atas
perbuatannya.
Semua orang tau, semua orang
paham akan apa itu syukur. Tapi melakukannya setulus hati bukan perkara mudah. Yang
dikenal sebagai orang alim saja belum tentu bisa, maka syukur adalah hal sepele
yang sulit dilakukan, perkara mudah tapi tidak banyak orang yang bisa
melakukannya.
Tiada kata paling indah selain
kata-kata syukur. Itu memang benar adanya, dengan bersyukur maka hati akan
legowo dan terbebas dari kekikiran dan terbebas dari kesombongan. Di dunia ini
tiada yang lepas dari nikmat Alloh yang melimpah. Jika dihitung nikmatnya
niscaya kita tak akan bisa menghitungnya walau kita jago matematika sekalipun. Jauh
dari rasa syukur sama artinya meremehkan kebesaran Alloh dan mengingkari nikmat
yang telah diberikan kepadanya. Betapa sombongnya manusia yang beranggapan jika
semua telah terpenuhi dalam artian ia sangatlah kaya raya dan ia boleh
seenaknya tak bersyukur. Niscaya azab Alloh lah yang menantinya.
Orang yang senantiasa bersyukur
tak tercermin oleh penampilannya yang selalu berkopyah, tapi kualitas hatinya
yang akan selalu menuntunnya untuk bersyukur. Mungkin sepele, tapi itulah yang
menghindarkannya dari rasa tamak dan dengan rasa syukurnya maka Alloh
menjaganya dari banyak sifat buruk yang dapat menyesatkannya.
Tidak ada alasan untuk tidak
bersyukur, tapi ada banyak alasan bagi orang yang ingkar untuk bersyukur, jika
dipikir maka bersyukur adalah utukdiri kita sendiri dan kebutuhan kita sendiri,
Alloh tak butuh kita tapi kita yang butuh Alloh. Dan jika seseorang mengingkari
akan nikmat-Nya maka Alloh tidak merasa dirugikan atau bahkan tidak berpengaruh
karena kita harus mengingat siapa yang menciptakan kita, siapa yang mengatur
semuanya, siapa yang memberi ini semua. Jadi syukur adalah bentuk pengakuan
akan nikmat yang kita rasakan bukan semata-mata hasil usaha sendiri, melainkan
adalah pemberian Alloh yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.