Posted by : Kawan Lama Jumat, 07 September 2012



A. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia seiring terjadinya kontak/hubungan antara Indonesia dengan India, dan Indonesia .
Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu – Budha keIndonesia, tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang proses masuknya agama Hindu – Budha atau kebudayaan India ke Indonesia. beberapa teori tentang Masukya agama hindu ke Indonesia yaitu:
1.Teori Ksatria, diutarakan oleh ahli sosiologi dari India,Majumndar berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 – 5 M, makaprajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.
2.Teori Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.
3.Teori Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatan
Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.
4.Teori Arus –Balik,diutarakan oleh Coedes bahwa setelah adanya hubungan dagang antara India banyak pedagang Indonesia pergi ke India ,untuk mendatangi pusat kebudayaannya .setelah pulang mereka menyebarkan hinduisme di Indonesia.Sehingga disebut teori arus balik.

B. Alkulturasi
Akuturasi kebudayaan adalah perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang menimbulkan budaya baru dimana perpaduan antara dua kebudayaan itu tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut.
Contoh alkulturasi:
1.Alkulturasi Seni Bangunan(arsitektur).
Perpaduan konsep punden berundak-undak yang merupakan konsep bangunan asli indonesia dari zaman megalitikum,karena mendapat pengaruh hindu budha dari india sehingga tercipta konsep bangunan baru(candi).
Contohnya: konsep candi borobudur bertingkat 3,yakni:
1.Kamadhatu
2.Rupadhatu
3.Arupadhatu
2.Alkulturasi Seni Sastra.
Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Budha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa
Contoh lain:Bharatayudha (Empu Sedah panuluh) yang merupakan saduran dari Mahabarata (India).

3.Alkulturasi Seni Rupa.
Unsur seni rupa dan seni lukis India telah masuk ke Indonesia.hal ini terbukti dengan ditemukannya patung Budha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai. Juga patung Budha berlanggam Amarawati ditemukan di Sikendeng (Sulawesi Selatan). Pada Candi Borobudur tampak adanya seni rupa India, dengan ditemukannya relief-relief ceritera Sang Budha Gautama. Relief pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena tidak pernah ditemukan pada candi-candi yang terdapat di India. Juga relief pada Candi Prambanan yang memuat cerita Ramayana.

4.Alkulturasi di Pemerintahan.
Setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha, tata pemerintahan disesuaikan dengan sistem kepala pemerintahan yang berkembang di India. Seorang kepala pemerintahan bukan lagi seorang kepala suku, melainkan seorang raja, yang memerintah wilayah kerajaannya secara turun temurun.namun dengan struktur di bawahnya masih asli Indonesia.

5.Alkulturasi Sistem Kalender.
Diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu terlihat dengan adanya penggunaan tahun Saka di Indonesia. Di samping itu, juga ditemukan Candra Sangkala atau konogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Candra Sangkala adala angka huruf berupa susunan kalimat atau gambar kata.
Contoh tahun Candra Sangkala: “Sirna Ilang Kertaning Bumi” sama dengan1400 (tahun saka) dan sama dengan 1478 Masehi.

 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Join this site

Popular Post

Labels

Blog Archive

- Copyright © Belajar Nih ™ -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -