Halogen berada pada golongan VIIA pada sistem periodik unsur. Halogen berasal dari kata halos=garam, genes = pembentuk. Hal ini karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam alkali membentuk garam. Unsur-unsur golongan halogen adalah fluorin ( F ), klorin ( Cl ), bromin ( Br ), Iodin ( I ) dan astatin ( At ). Secara umum biasanya unsur halogen dilambangkan dengan huruf X
Rumus kulit terluar dari halogen ini adalah ns2 np5. Halogen memiliki 7e- valensi (elektron pada kulit terluar), sehingga sangat reaktif karena mudah menerima 1e. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya. Dalam larutan halogen membentuk ion negatif bermuatan satu yang disebut ion halida. Dan pada suhu kamar, unsur-unsur halogen dapat membentuk molekul diatomik.
F2(gas) Cl2(gas) Br2(cair) I2(Padat)
Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, berbau, berwarna, beracun serta tidak dijumpai pada keadaan bebas di alam. Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Garam halida. Sebenarnya dalam tubuh manusia pun terdapat senyawa-senyawa halogen. Misalnya Ion clorida (Cl-) merupakan anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan eksresi. Ion Iodida (I-) merupakan suatu komponen dalam pembentukan lapisan email gigi.
Sifat Fisika dan Kimia Unsur Halogen
UNSUR | Fluor | Klor | Brom | Iodium | Catatan :
| ||||||
9F | 17Cl | 35Br | 53I | ||||||||
1. Konfigurasi elektron | [G] ns2 , np5 | ||||||||||
2. Massa Atom | |||||||||||
3. Jari-jari Atom | |||||||||||
4. Energi Ionisasi dan Afinitas Elektron | |||||||||||
5. Keelektronegatifan | |||||||||||
6. Potensial Reduksi (Eored > 0) | |||||||||||
7. Suhu Lebur (0o) | -216.6 | -101.0 | -72 | 114.0 | |||||||
8. Suhu Didih (0o) | -188.2 | -34 | 58 | 183 | |||||||
9. Bilangan Oksidasi Senyawa Halogen | -1 | + 1, +3 +5, +7 | + 1 +5, +7 | +1 +5, +7 |
Sifat Fisika :
- Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin.
- Antara molekul-molekul halogen padat dan cair terdapat ikatan Van der Waals yang lemah. Dari fluorin sampai iodin ikatan itu bertambah kuat maka dari fluorin sampai iodin bertambah besar pula titik didih dan titik lelehnya.
- Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin menyebabkan gaya tarik inti dengan elektron valensi (pada kulit terluar) makin lemah sehingga keelektronegatifan (kemampuan menarik elektron) semakin lemah dan kemampuan membentuk ion negatifnya juga semakin berkurang. Dengan kata lain dari fluorin sampai iodin kereaktifan halogen melemah.
- Halogen merupakan senyawa yang sangat elektronegatif karena mempunyai 7 elektron valensi (ns2 np5) dan mudah menarik satu elektron menjadi ion negatif agar susunan elektronnya stabil seperti gas mulia (ns2 np6)
X2 | Fluor (F2) | Klor (Cl2) | Brom (Br2) | Iodium (I2) |
1. Molekulnya | Diatom | |||
2. Wujud zat (suhu kamar) | Gas | Gas | Cair | Padat |
3. Warna gas/uap | Kuning muda | Kuning hijau | Coklat merah | Ungu |
4. Pelarutnya (organik) | Alkohol, eter, kloroform (CHCl3), CCl4, CS2 | |||
5. Warna larutan dengan pelarut organik | Tak berwarna | Tak berwarna | Coklat | Ungu |
6. Kelarutan oksidator | (makin besar sesuai dengan arah panah) | |||
7. Kereaktifan terhadap gas H2 | ||||
8. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida | X = Cl, Br, I F2 + 2KX → 2KF + X2 | X = Br, I Cl2 + 2KX → 2KCl + X2 | X = I Br2 + KX → 2KBr + X2 | Tidak dapat mengusir F, Cl, Br |
9. Reaksi dengan logam (M) | 2M + nX2 → 2MXn (n = valensi logam tertinggi) | |||
10. Dengan basa kuat MOH (dingin) | X2 + 2MOH → MX + MXO + H2O (auto redoks) | |||
11. Dengan basa kuat (panas) | 3X2 + 6MOH → 5MX + MXO3 + 3H2O (auto redoks) | |||
12. Pembentukan asam oksi | Membentuk asam oksi kecuali F | |||
Catatan : I2 larut dalam KI membentuk garam poli iodida I2 + KI → Kl3 I2 larut terhadap alkohol coklat |
Lanjutan Sifat Fisika :
- Pada suhu kamar fluorin dan iodin berwujud gas, bromin berwujud cair yang mudah menguap dan iodin berwujud padat yang mudah menyublim.
- Gas fluorin berwarna kuning muda, gas klorin berwarna kuning hijau, cairan bromin berwarna coklat merah dan zat padat iodin berwarna hitam sedangkan uap iodin berwarna ungu.
- Fluorin, klorin dan bromin mudah larut dalam air sedangkan iodin sidikit larut dalam air. iodin mudah larut dalam KI
- Semuanya larut dalam pelarut organik seperti Alkohol, eter, kloroform (CHCl3), tetraklorida (CCl4) dan CS2. Warna bromin dalam kloroform atau tetraklorida adalah kuning coklat sedangkan iodin berwarna ungu.
a. Reaksi halogen dengan gas hidrogen ( H2 )
Semua halogen ( X2 ) bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida ( HX )
H2 + X2 → 2HX
contoh :
H2 + Cl2 → 2HCl
H2 + F2 → 2HF
dari tabel di atas terlihat kereaktifan dengan gas hidrogen bertambah dari kanan ke kiri. Fluorin dan klorin bereaksi cepat disertai ledakan tetapi bromin dan iodin bereaksi dengan lambat.
b. Reaksi halogen dengan logam ( M )
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam akan menghasilkan senyawa garam/halida logam
2M + nX2 → 2MXn (n = valensi logam tertinggi)
contoh :
2Na + Br2 → 2NaBr
2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3
c. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida
Halogen yang kereaktifannya lebih kuat dapat mengusir atau mendesak halida yang lebih lemah dari senyawanya. kereaktifan F2 > Cl2 > Br2 > I2 sehingga :
F2 dapat mengusir X (Cl2, Br2, I2)
F2 + 2KX → 2KF + X2
Cl2 dapat mengusir X (Br2, I2)
Cl2 + 2KX → 2KCl + X2
Br2 dapat mengusir X (I2)
Br2 + KX → 2KBr + X2
I2 tidak dapat mengusir F2, Cl2 dan Br2
ket : unsur K dapat diganti unsur logam yang lainnya (Na, Ca, Mg dll)
F2 + 2KCl → 2KF + Cl2
Pada reaksi pertama di atas terlihat biloksnya F turun dari 0 menjadi -1 (reduksi ) sedangkan Cl naik dari -1 menjadi 0 (oksidasi) sehingga F disebut oksidator (penyebab zat lain mengalami oksidasi). sehingga kereaktifan senyawa halogen sebanding dengan kekuatan oksidatornya yaitu F2 > Cl2 > Br2 > I2
d. Reaksi dengan basa
Klorin, bromin dan iodin dapat bereaksi dengan basa dan hasilnya tergantung pada temperatur saat reaksi berlangsung.
Dengan basa kuat (MOH) pada suhu 150 C (dingin) halogen ( X2 ) bereaksi membentuk halida ( X- ) dan hipohalit ( XO-).
X2 + 2MOH → MX + MXO + H2O
misalnya :
Cl2 + 2NaOH → NaCl + NaClO + H2O
Cl2 + 2OH-→ Cl- + ClO- + H2O
Dengan basa kuat (MOH) pada suhu panas halogen ( X2 ) bereaksi membentuk halida ( X- ) dan perhalit ( XO3-).
3X2 + 6MOH → 5MX + MXO3 + 3H2O
misalnya :
3Br2 + 6KOH → 5KBr + KBrO3 + 3H2O
3Br2 + 6OH-→ 5Br- + BrO3- + H2O
Senyawa Asam Halida
HX | HF | HCl | HBr | HI | Catatan : → makin besar/kuat sesuai dengan arah panah |
Sifat reduktor | |||||
Keasaman | |||||
Kepolaran | |||||
Kestabilan terhadap panas |
Pada temperatur kamar asam halida berupa gas, tidak berwarna dan sangat mudah larut air. Sifat asam halida semakin kuat dengan bertambahnya massa atom relatif dengan urutan seperti dalam tabel di atas. jadi asam yang paling lemah adalah HF dan yang paling kuat adalah HI.
urutan titik didih asam halida : HF > HI > HBr > HCl
Titik didih asam halida bertambah sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya dengan pengecualian titik didih HF. Walaupun massa atom relatif HF terkecil namun titik didihnya justru yang terbesar. Hal ini karena dalam senyawa HF terdapat ikatan hidrogen.
Pembuatan Halogen
Halogen dibuat dari senyawa-senyawa yang ada di alam. Caranya ialah dengan mengoksidasi ion-ion halida. Prosesnya sangat beragam jadi yang diungkapkan di sini merupakan contoh dari berbagai proses yang dapat terjadi.
Fluorin (F2)
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baja dengan katode baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang terbentukakan oksidasinya.
Klorin
Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya :
Bromin
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2. Secara komersial, pembuatan gas Br2 sebagai berikut:
- Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.
- Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi reaksi redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang terpisah. Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya.
- Selanjutnya bromin dimurnikan melalui distilasi.
Kegunaan Halogen dan Senyawanya
Fluorin
- Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
- Membuat Teflon
- Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
- CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.
- Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.
- Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
- Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi.
Klorin
- Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
- Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
- Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
- Untuk industri sebagai jenis pestisida.
- Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
- Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
- Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
- Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
- Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin.
- Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.
- Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain
- Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
- Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
- Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
- Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
- KCl untuk pembuatan pupuk.
- KClO3 untuk bahan pembuatan korek api
Bromin
- Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
- Untuk pembuatan AgBr.
- Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida
- Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.
- AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
- Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.
Iodin
- Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodium tingtur)
- Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
- Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
Senyawa Iodin
- KI digunakan sebagai obat anti jamur.
- Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik
- AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi
- NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.